PuisiBerantai Gokil Banget :Preman, Ustad Gaul, Pemulung,Pujangga Cinta. Puisi Berantai Gokil Banget! O :Pujangga Cinta Al : Pemulung Kisah Dan Amalan Syekh Abdul Qodir Al Jailani Programu Tata Cara Wirid Cepat Terkabul Menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani Powered by Blogger
Kumpulan puisi islami romantis tentang cinta dalam doa atau tema puisi doa. Beberapa waktu yang lalu kumpulan puisi doa ku dan syair cinta islami untuk wanita telah lebih dahulu pada kesempatan ini puisi cinta islami dan puisi romantis dengan tema puisi doa dalam bentuk kata kata islami romantis dirangkai dengan syair cinta dalam doa dan puisi tentang Islam yang dipublikasikan blog puisi dan kata pengertian cinta Islami menurut pandangan islam adalah kasih sayang yang terjalin antara sesama hamba Allah, dalam hal ini semua mahluk yang ada di Bumi halnya cinta manusia terhadap pencipta-Nya, cinta antara orang tua dengan anak dan sebaliknya, Cinta istri dengan suami dan sebaliknya, Cinta kepada yang berlainan jenis, sesama saudara, dan lain sebagainya yang bermakna kasih dan berkaitan dengan kata cinta islami atau kata cinta dalam doa berikut ini adalah daftar judul puisi islami romantis tentang cinta dalam doa atau tema puisi doa dipublikasikan antara lainSekitar delapan judul atau tema puisi islami romantis atau puisi doa cinta islami, yang berkisah tentang kata cinta islami dan kata kata puisi cinta dalam Puisi Islami Romantis Tentang Cinta Dalam Doa Atau Tema Puisi DoaCinta adalah perasaan alami manusia yang bersifat fitrah hanya saja terkadang pelakunya yang membuat menjadi jauh dari sifat asalnya, namun jika pelakunya mengerti akan cinta yang Islami dan mengerti akan akan makna perjalanan cinta akan memberikan inspirasi kehidupan yang Islami, dalam hal ini saling mengerti apa itu cinta yang sebenarnya. Dan berikut ini adalah bait-bait puisi cinta dalam doa atau puisi islami romantis, diawali dari contoh puisi Islami sedih, silahkan disimak saja puisinya dibawah ini.1. CONTOH PUISI ISLAMI SEDIH TEGARKANLAH AKUpuisi cinta dalam doa, Oleh Indah Cahaya Kirana LarasatiAku sanggup hidup bertahan meski tanpamuKarena aku telah memutuskan untuk pergi darimuAgar diriku terbebas dari kubangan dustamuDustamu yang telah menghancurkan palung jiwakuMasih terasa pedih menyanyat mengiris kalbukuDisaat teringat akan luka dalam akibat ulahmuKini bisik lirih pun bergema dihatikuUntuk segera berlalu dan menjauh meninggalkanmuKarena aku tak ingin hidupku terpaku dalam lukakuYa Robby.....Tolong kuatkanlah jiwa dan bathinkuDalam menjalani cobaan yang Engkau timpakkan padakuKarena aku tak ingin hidupku terus terpendam dalam dukakuYa Robby....Tolong tegarkanlah dan sabarkanlah hatikuJangan biarkan hari hariku terus teronggok dalam nestafakuJangan biarkan aku terus meneteskan air mata pada jelaga deritakuKembalikanlah ceria dan senyumankuYa Robby....Teguhkanlah iman dan islamku pada ketawadhuankuJangan biarkan aku tetap terendam pada kelamnya hidupkuBiarkanlah aku bangkit meskipun tertatih tatih jalankuYa Robby...Semua rasa sakit dan pedih ini karena ulahnyaKarena dia telah tega mengingkari semuanyaDia telah kejam berbuat keji tanpa sedikitun rasa berdosaKini yang tersisa dariku hanyalah puing puing kehancuran rasaSemuanya karena dia sang durjana dustaBack to list title puisi islami romantis tentang cinta atau tema puisi doa ↑2. PUISI ISLAMI TENTANG CINTABerbicara tentang cinta menurut pandangan islam. cita islami bisa dikatakan seperti halnya keimananan, yakni yang sudah diyakini dalam hati, kemudian diucapkan dengan lisan, dan juga sudah dibuktikan dengan mencintai antara satu orang dengan yang lainnnya merupakan tanda dan salah satu ciri sebagai orang yang mempunyai iman. dan berikut ini adalah tema puisi Islami tentang cinta atau kata kata puisi islami tentang cinta, disimak saja puisinya dibawah PANGKUANMU ROBBIsyair cinta dalam doa, Oleh asmira yang lebih indah dari puisibaris dan bait bait puisi itu adalah sepiSepi yang menghantui Segumpal daging bernama hatiSepi itu adalah Keindahan yang cuba aku syukuridan airmata memburai segala mimpi mimpiMalam adalah waktunya beralih bayangMencari dan memaknai sebuah ketenanganSeakan terdengar gesekan-gesekan kata yang sangat jujur dari hatihati yang tidak pernah dusta pada waktu waktu baginisaat angin pun terlena pada keinginan manunggal kuasa gustiBerbekal cinta yang maha suciMeluruskan pandangan yang berkaca kaca sejernih embun suciTauhid memperindah puisi bukanlah memperjudikan rindu yang sejatiDi pangkuanMU Ilahi HIJRAHKUpuisi Islami tentang hijrah, Oleh Amel AmelHanya canda tawamuYang ada di pikirankuSenyum manismu yang selalu adaDi benakuTetapI Situasi tidak berpihak padakuBagaikan awan hitam yang menyelimuti hatikuIngin kumenghujamkan hujan yang begtiu derasNamun kucoba menahan bendungan air hujanKarna kutak ingin kau melihat kumenangisIngin ku berlari mendatangiTapi ku tak berdaya melakukanyaAku sudah terikat janji kepada AllahKuingin berubahKuingin berhijarahDan aku sekarang telah menjadi tahanan musliminKuberada di penjara suciYang mana setiap gerak-gerikku selalu di awasi dengan ketatAku sadar mungkin cinta kita ini terhalang oleh janji hijrahku3. PUISI CINTA ISLAMI PENDEK ANTARA BADAI DAN DO'Asyair cinta dalam doa, Oleh Renny KusumaBadai bukanlah kerangka gurauanHempasan dan hantamannya bukanlah tantangan tanpa artiTak perlu menyebrangi, jika tak punya nyaliSebait do'a yang mengangkasaMampu mengoyak singgasana merahPutihnya sebulir do'aMampu sucikan sebuah jelagaBadai mana yang kaupilih?Do'a apa yang akan terwujud?Di sisi mana kautegak berdiri?Hingga kauyakin, tak ingin memilikiBack to list title puisi islami romantis tentang cinta atau tema puisi doa ↑4. KUMPULAN PUISI DOA ISLAMISelanjutnya bagian keempat puisi islami romantis tentang cinta dalam doa atau tema puisi doa adalah kumpulan puisi doa Islami artinya puisi puisi yang berisikan bait bait puisi doa, Nah bagaimana kata kata doa da makna puisi doa dalam puisi doa islami ini, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini adalah puisi doa SUJUDKUpuisi doa islami, Oleh NNDi atas sejadah panjangAda tangis yang tertahanTak bersuara namun beruraiAmpuni akuAmpuni khilafkuJadikan aku manusia baruKan kujadikan Engkau pegangan hidupkuKumohonJangan ambil DISISIKUpuisi doa islami, Oleh NNDimanakah ku harus berlabuhSaat semua dermaga menutup pintuDan berkata "ini bukan untukmu""Segara menjauh karna disini bukan tempatm"Ya Allah…Katakan padaku, dermaga untukku berlabuhAgar ku segera menghela nafas kehidupan yang baruSampai kapan ku harus arungi waktuKu lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya satuYa Allah …Beri aku penerang jalan-MuAgar tak tersesat saat ku melajuKuatkan awak kapalkuSaat badai menghalangi jalankuYa Allah …Tetaplah disisikuJangan Engkau menjauh darikuKarna kumati tanpa hadir-MuPADA ENGKAU SEMATApuisi doa islami, Oleh Jepp_DamardjatiYa Alloh,...Ya Engkau saja aku tempatkan segala rindu dan cinta indah di batas-batas aku tak kuasa memberinya dengan berpeluh puluh do’a dan beratus dzikir sebagai airmata menggenang dalam dingin malam-malam terlintas fajar di aroma itu pulalah yang memberi aku setumpuk kuat mengibas pedang atau menarik picu tajam anak dan menjaga tanah warisan para Syuhada’ dengan darah mereka bumi pun memerah meski aku sering cinta itu pulalah yang mengobati aku kala terluka sering berhenti di batas – batas Alloh,...Ya satu-satunya yang tak meninggalkan aku terbuai dalam kasidah-kasidah cinta yang aku terjebak dalam pesona–pesona aku terpedaya dalam keindahan–keindahan Alloh,...Wahai Engkau yang bersemayam di atas Engkau,Satu petunjuk pada jalan penuh simpang tempat aku akan semua langkah juga berada dalam hening dan to list title puisi islami romantis tentang cinta atau tema puisi doa ↑5. PUISI CINTA ISLAMI UNTUK KEKASIH YANG JAUHpuisi cinta dalam doa, OlehTeguhwaktupun menuju malamhidup mulai terasa kelamrasapun mulai tenggelamhati mulai karamya robbibila dia memang jodohkuseperti wanita yang kutunggumaka dekatkanlah untukkumudahkanlah untukkuya rahmankaulah maha pemurahdengan namamu kuberserahdengan iklasmu kupasrahdenga petunjukmu kuterarahya rahimkaulah maha pengasihdalam sujudmu aku bersedihdalam sholatmu kuberkasihdalam takbirmu kubertasbihDemikianlah kumpulan puisi islami romantis tentang puisi cinta dalam doa atau tema puisi doa Islami, baca juga puisi tentang doa tau puisi cinta islami yang romantis dihalaman lain blog ini, semoga syair cinta dalam doa dan puisi cinta islami serta puisi tentang doa di atas dapat menghibur pembaca sekalian.
PemikiranSyekh Al-Dabbas ini banyak memengaruhi Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam kehidupan sufistiknya. Metode yang dipakai oleh Syekh Al-Dabbas adalah metode mujahadah. Perlakuan keras yang dilakukan oleh Syekh Al-Dabbas inilah kemudian menjadi takaran seberapa jauh tingkat ketabahan dan ketekunan seorang murid, karena tasawuf itu menjauhi
Ilustrasi sholat di padang pasir. Foto istockSyekh Abdul Qodir Jaelani merupakan salah satu tokoh spiritual Muslim yang mempunyai pengaruh besar. Namanya pun dikenal oleh banyak masyarakat Indonesia, baik oleh masyarakat awam maupun di kalangan santri dan bukanlah suatu hal yang mengherankan, mengingat Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah pendiri tarekat Qadiriyah. Beliau dijuluki sebagai pemimpin para wali Sulthan al-Auliya’ dan pemuka para sufi Imam al-Ashfiya’.Mengutip Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani Tokoh Sufi Kharismatik dalam Persaudaraan Tarekat tulisan M. Zainudin 2002 43 beliau mempunyai kedudukan mirip al-Ghazali sebagai seorang ahli fiqih yang menguasai usulnya usul al-fiqh dan memadukan antara tasawuf dengan Alquran dan sunnah Rasul. Berkat ilmu dan kepribadiannya yang luhur, beliau berhasil membumikan memperluas pengetahuan tentang tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam, simak biografi Syekh Abdul Qodir Jaelani berikut iniSyekh Abdul Qodir Jaelani, Ulama Besar yang SederhanaIlustrasi sufi. Foto ShutterstockMengutip Konsep Taubat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Tafsir al-Jaelani tulisan Sisa Rahayu 2014, beliau lahir di Jaelan, sebelah selatan laut Kaspia, Iran pada tahun 1077 M/470 H. Beliau tumbuh besar di lingkungan keluarga yang sederhana. Kakeknya yang bernama Abdullah Saumi merupakan seorang sufi, sehingga al-Jaelani muda banyak menghimpun ilmu dari sang untuk menuntut ilmu mendorongnya untuk merantau ke Baghdad yang saat itu menjadi pusat peradaban dan pengetahuan Islam. Kala itu usianya baru menginjak 18 tahun. Beliau tercatat pernah belajar dari banyak ulama besar pada zamannya, di antaranya yaitu Ali bin Aqil al-Hambali, Abu Zakariya Yahya bin Ali at-Tibrisi, dan Muhammad bin Hasan al-Baqilani. Sedangkan salah seorang pembimbingnya dalam tasawuf adalah Zainudin 2002 31, di masa-masa belajar beliau gemar mujahadah, yakni berjuang sungguh-sungguh melawan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Al Jaelani sering berpuasa dan tidak mau meminta-minta makanan meski kelaparan. Beliau juga hanya memakai jubah dari bulu domba usang dan menapaki jalanan Irak tanpa alas Baghdad, Irak saat ini. Foto Instagram/baghdadcityDi kemudian hari, al Jaelani menjadi tokoh ahli fiqih dan ahli sufi yang disegani. An Nadwi 1969 dalam buku Rijal al-Fikri wa’l-Da’wah fi’l-Islam menulis bahwa majelis pengajian al Jaelani dipenuhi oleh orang-orang Islam dari kalangan Kristen dan Yahudi, mantan perampok, pembunuh, dan para penjahat lainnya. Disebutkan beliau telah mengislamkan lebih dari 5000 orang Yahudi dan Nasrani serta menyadarkan lebih dari semua dimungkinkan karena kepribadian al Jaelani yang tawadhu rendah hati. Beliau akrab dengan para fakir miskin, tetangga, dan sangat memperhatikan anak-anak dan orang tua. Ini merupakan praktik dari ajaran tasawuf yang beliau menolong orang yang kesusahan. Foto FreepikDefinisi tasawuf menurut Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah beriman kepada Allah SWT dan berperilaku baik kepada makhluk. Mengutip Buku Putih Syaikh Abdul Qadir al-Jailani tulisan Said bin Mushfir al-Qathani, al Jaelani secara rinci memaknai tasawuf sebagai“Bertakwa kepada Allah, menaati-Nya, menerapkan syariat secara lahir, menyelamatkan hati, memgayakan hati, membaguskan wajah, melakukan dakwah, mencegah penganiayaan, sabar menerima penganiayaan dan kefakiran, menjaga kehormatan para guru, bersikap baik dengan saudara, menasehati orang kecil dan besar, meninggalkan permusuhan, bersikap lembut, melaksanakan keutamaan, menghindari dari menyimpan harta benda, menghindari persahabatan dengan orang yang tidak setingkat, dan tolong menolong dalam urusan agama dan dunia”Melansir jurnal Konsepsi Tasawuf Amali Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam Kitab Al-Ghunyah Li Thalib Thariq Al-Haq 2017 176, Syekh Abdul Qodir Jaelani wafat setelah menderita sakit selama satu hari satu malam. Beliau meninggal di usia 91 tahun, tepatnya pada Sabtu 10 Rabiul Awwal tahun 561 H. Hidupnya didedikasikan untuk berbuat baik, mengajar, dan membimbing Syekh Abdul Qodir Jaelani?Arti TasawufArti Mujahadah an-Nafs Sungguhsangat banyak mutiara nasehat, fatwa, wejangan dari sang Qutub agung syeih ABDUL QODIR AL JAILANY RA. Yang sangat penting bagi kita dalam rangka mencari ridho illahi robby.. Maka dari itu kami sengaja menghadirkan sedikit dari nasehat,wejangan dari sang sultonul auliya'. Selamat membaca. Semoga kita bisa mengamalkannya amiin.. 1) MUQDDIMAH Jauhailah bersandar kepada makhluk dalam hajat sekala kecil maupun besar. Hal Ini merupakan kemualiaan orang yang bertakwa kepada Allah. Syekh Abdul Qodir Jaelani – Puisi cinta Syekh Abdul Qodir jaelani ini diambil dari kitab karya beliau berjudul Futuhul Ghaib. Kitab Futuhul Ghaib yang berarti menyingkap rahasia-rahasia ilahi atau pembuka rahasia kegaiban. Dalam kitab futuhul ghaib memuat 78 bunga rampai nasihat Syekh Abdul Qodir Jaelani. Beragam topik dalam futuhul ghaib puisi cinta Syekh Abdul Qodir jaelani ini yang dapat dijadikan nasihat, renungan maupun untuk muhasabah diri. Berikut ini diantara 78 isi nasihat Syekh Abdul Qodir jaelani. Futuhul Ghaib Risalah 1 “Ada tiga perkara yang wajib diperhatikan oleh setiap muslim di dalam setiap keadaan yakni Pertama, melaksanakan segala perintah Allah Swt. Kedua, Menjauhkan diri dari segala yang haram. Ketiga, Ridha dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah Swt.” Ketiga perkara ini jangan sampai tidak ada pada seorang muslim. Oleh karena itu seseorang Mu’min harus memikirkan perkara ini, bertanya kepada dirinya tentang perkara dan anggota tubuhnya melakukan perkara ini. Futuhul Ghaib Risalah 12 Ikutilah dengan ikhlas jalan yang telah ditempuh oleh Nabi Muhammad Saw dan janganlah mengubah jalan itu. Patuhlah kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, dan jangan sekali-kali berbuat durhaka. Bertauhidlah kepada Allah Swt dan jangan menyekutukannya. Allah Swt itu maha suci dan tidak memiliki sifat-sifat tercela atau memiliki kekurangan. Bersabarlah dan berpegang teguhlah kepada-Nya. Bersatu padulah dalam mentaati Allah Swt dan janganlah berpecah-pecah. Saling mencintailah di antara sesama dan janganlah saling mendengki. Hindarkanlah diri dari segala noda dan dosa. Janganlah menjauhkan diri kepada Allah Swt dan janganlah lupa pada-Nya. Janganlah lalai untuk bertaubat kepada-Nya dan kembali kepada-Nya. Janganlah jemu untuk memohon ampun kepada Allah Swt pada siang dan malam hari. Mudah-mudahan kami diberi rahmat dan dilindungi oleh-Nya dari musibah dan azab neraka, diberi kehidupan bahagia di dalam surga, bersaatu dengan Allah Swt dan diberi kenikmatan. Kamu akan menikmati kebahagiaan dan kesentausaan yang abadi di surga bersama para nabi, orang-orang shiddiq, para syuhada’ dan orang-orang saleh. Kamu akan hidu kekal di dalam surga itu untuk selama-lamanya. 10 Wasiat Syekh Abdul Qodir Jaelani Berikut ini adalah 10 wasiat tersebut 1. Tidak mudah bersumpah atas nama Allah, baik dalam keadaan benar maupun salah. 2. Jauhilah berbohong baik dalam keadaan bergurau atau serius. 3. Menepati janji. Hal ini sebagai tali erat untuk menjaga keharmonisan antar umat manusia. 4. Jangan melaknat makhluk Allah. Kata-kata kutukan hanya akan menjadikan hubungan antar sesama manusia semakin renggang. 5. Janganlah mendoakan jelek pada orang lain meski ia telah berbuat jelek kepada kita. 6. Jangan menjadi saksi orang Islam untuk gemar memberi vonis sesat dan syirik kepada orang lain. 7. Jauhkan pandangan dari maksiat, supaya cepat jiwa diangkat oleh Allah. Anggota tubuh menjadi jinak dalam melakukan ketaatan 8. Jauhailah bersandar kepada makhluk dalam hajat sekala kecil maupun besar. Hal Ini merupakan kemualiaan orang yang bertakwa kepada Allah. 9. Jangan rakus kepada hal yg dimiliki orang lain. Berjiwa besarlah untuk kecukupan yg murni, dengan demikian datanglah wara’. 10. Tawadhu lahir dan batin. Di situlah posisi hamba menjadi naik, dan akan menjangkau keluhuran Nasehat Syekh Abdul QOdir Jaelani Tentang Rezeki قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرِّزْقُ مَقْسُومٌ وكذا الرزق يطلب العبد كما يطلبه أجله Artinya “Rasulullah SAW bersabda, Rezeki sudah dibagi diatur pembagiannya. Sebagaimana rezeki, ajal pun mengejar manusia.'” HR Al-Ajaluni fi Kasyfil Khafa. “Pada saat kamu di dalam kandungan ibumu, siapa yang memberikanmu asupan makanan? Apakah kamu bergantung pada dayamu, dinar-dirhammu, laba penjualanmu, atau penguasa di negerimu?” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, 2005 M/1425-1426 H 99.
MenyayangiOrang yang Bergelimang Dosa Satu hal menarik lagi dari ajaran cinta kasih syekh Abdul Qadir al-Jailani: " (Ketahuliha!) Bagaiamana kalian akan menyayangi orang-orang yang bergelimang dosa? Merekah sesungguhnya yang patut kita sayangi (bukan dicibir atau malah dijauhi!)
Le PoèmeSi tu crois qu’un sourire est plus qu’une arme, Si tu crois à la puissance d’une main offerte, Si tu crois que ce qui rassemble les hommes est plus important que ce qui les divise, Si tu crois qu’être différents est une richesse et non pas un danger, Si tu sais regarder l’autre avec un brin d’amour, Sit tu sais préférer l’espérance au soupçon… Si tu estimes que c’est à toi de faire le premier pas plutôt qu’à l’autre, Si le regard d’un enfant parvient encore à désarmer ton cœur, Si tu peux te réjouir de la joie de ton voisin, Si l’injustice qui frappe les autres te révolte autant que celle que tu subis, Si pour toi l’étranger est un frère qui t’est proposé, Si tu sais accepter qu’un autre te rende service, Si tu partages ton pain et que tu saches y joindre un morceau de ton cœur, Si tu crois qu’un pardon va plus loin qu’une vengeance… Si tu sais chanter le bonheur des autres et danser leur allégresse, Si tu peux écouter le malheureux qui te fait perdre ton temps et lui garder le sourire, Si tu sais accepter la critique et en faire ton profit sans la renvoyer et te défendre, Si tu sais accueillir et adopter un avis différent du tien… Si tu refuses de battre ta coulpe sur la poitrine des autres, Si pour toi l’autre est d’abord un frére, Si la colère est pour toi une faiblesse, non une preuve de force, Si tu préfères être lésé que de faire tort à quelqu’un, Si tu refuses qu’après toi ce soit le déluge, Si tu te ranges du côté du pauvre et de l’opprimé sans te prendre pour un héros, Si tu crois que l’amour est la seule force de persuasion, Si tu crois que la paix est possible. Alors la paix viendra !Partage du Poème avec vos contactsPostScriptumDos du livre La colombe de l’arche. Aux éditions Arabesques Editions - Tunis. Poète Sonia ChenitiSonia Cheniti a publié sur le site 13 écrits. Sonia Cheniti est membre du site depuis l'année De L'ÉcritSyllabes Hyphénique Un Poeme Pour La Paixsi=tu=crois=quun=sou=ri=re=est=plus=quu=ne=ar=me=si=tu=crois=à=la=puis=san=ce=du=ne=main=of=fer=te=si=tu=crois=que=ce=qui=ras=sem=ble=les=hom=mes=est=plus=im=por=tant=que=ce=qui=les=di=vi=se=si=tu=crois=quê=tre=dif=fé=rents=est=u=ne=ri=ches=se=et=non=pas=un=dan=ger=si=tu=sais=re=gar=der=lau=tre=a=vec=un=brin=da=mour=sit=tu=sais=pré=fé=rer=les=pé=ran=ce=au=soup=çon=si=tu=es=ti=mes=que=cest=à=toi=de=fai=re=le=pre=mier=pas=plu=tôt=quà=lau=tre=si=le=re=gard=dun=en=fant=par=vient=en=co=re=à=dé=sar=mer=ton=cœur=si=tu=peux=te=ré=jouir=de=la=joie=de=ton=voi=sin=si=lin=jus=ti=ce=qui=frap=pe=les=au=tres=te=ré=vol=te=au=tant=que=cel=le=que=tu=su=bis=si=pour=toi=lé=tran=ger=est=un=frè=re=qui=test=pro=po=sé=si=tu=sais=ac=cep=ter=quun=au=tre=te=ren=de=ser=vi=ce=si=tu=par=ta=ges=ton=pain=et=que=tu=sa=ches=y=join=dre=un=mor=ceau=de=ton=cœur=si=tu=crois=quun=par=don=va=plus=loin=quu=ne=ven=gean=ce=si=tu=sais=chan=ter=le=bon=heur=des=au=tres=et=dan=ser=leur=al=lé=gres=se=si=tu=peux=é=cou=ter=le=mal=heu=reux=qui=te=fait=per=dre=ton=temps=et=lui=gar=der=le=sou=ri=re=si=tu=sais=ac=cep=ter=la=cri=ti=que=et=en=fai=re=ton=pro=fit=sans=la=ren=voyer=et=te=dé=fen=dre=si=tu=sais=ac=cueillir=et=a=dop=ter=un=a=vis=dif=fé=rent=du=tien=si=tu=re=fu=ses=de=bat=tre=ta=coul=pe=sur=la=poi=tri=ne=des=au=tres=si=pour=toi=lau=tre=est=da=bord=un=fré=re=si=la=co=lè=re=est=pour=toi=u=ne=fai=bles=se=non=u=ne=preu=ve=de=for=ce=si=tu=pré=fè=res=ê=tre=lé=sé=que=de=fai=re=tort=à=quel=quun=si=tu=re=fu=ses=qua=près=toi=ce=soit=le=dé=lu=ge=si=tu=te=ran=ges=du=cô=té=du=pau=vre=et=de=lop=pri=mé=sans=te=pren=dre=pour=un=hé=ros=si=tu=crois=que=la=mour=est=la=seu=le=for=ce=de=per=sua=sion=si=tu=crois=que=la=paix=est=pos=sible=alors=la=paix=vien=dra 462Phonétique Un Poeme Pour La Paixsi ty kʁwa kœ̃ suʁiʁə ε plys kynə aʁmə, si ty kʁwaz- a la pɥisɑ̃sə dynə mɛ̃ ɔfεʁtə, si ty kʁwa kə sə ki ʁasɑ̃blə lεz- ɔməz- ε plysz- ɛ̃pɔʁtɑ̃ kə sə ki lε divizə, si ty kʁwa kεtʁə difeʁɑ̃z- εt- ynə ʁiʃεsə e nɔ̃ pa œ̃ dɑ̃ʒe, si ty sε ʁəɡaʁde lotʁə avεk œ̃ bʁɛ̃ damuʁ, sit ty sε pʁefeʁe lεspeʁɑ̃sə o supsɔ̃… si ty εstimə kə sεt- a twa də fεʁə lə pʁəmje pa plyto ka lotʁə, si lə ʁəɡaʁ dœ̃n- ɑ̃fɑ̃ paʁvjɛ̃ ɑ̃kɔʁə a dezaʁme tɔ̃ kœʁ, si ty pø tə ʁeʒuiʁ də la ʒwa də tɔ̃ vwazɛ̃, si lɛ̃ʒystisə ki fʁapə lεz- otʁə- tə ʁevɔltə otɑ̃ kə sεllə kə ty sybi, si puʁ twa letʁɑ̃ʒe εt- œ̃ fʁεʁə ki tε pʁɔpoze, si ty sεz- aksεpte kœ̃n- otʁə tə ʁɑ̃də sεʁvisə, si ty paʁtaʒə tɔ̃ pɛ̃ e kə ty saʃəz- i ʒwɛ̃dʁə œ̃ mɔʁso də tɔ̃ kœʁ, si ty kʁwa kœ̃ paʁdɔ̃ va plys lwɛ̃ kynə vɑ̃ʒɑ̃sə… si ty sε ʃɑ̃te lə bɔnœʁ dεz- otʁəz- e dɑ̃se lœʁ aleɡʁεsə, si ty pøz- ekute lə maləʁø ki tə fε pεʁdʁə tɔ̃ tɑ̃z- e lɥi ɡaʁde lə suʁiʁə, si ty sεz- aksεpte la kʁitikə e ɑ̃ fεʁə tɔ̃ pʁɔfi sɑ̃ la ʁɑ̃vwaje e tə defɑ̃dʁə, si ty sεz- akœjiʁ e adɔpte œ̃n- avi difeʁɑ̃ dy tjɛ̃… si ty ʁəfyzə də batʁə ta kulpə syʁ la pwatʁinə dεz- otʁə, si puʁ twa lotʁə ε dabɔʁ œ̃ fʁeʁə, si la kɔlεʁə ε puʁ twa ynə fεblεsə, nɔ̃ ynə pʁəvə də fɔʁsə, si ty pʁefεʁəz- εtʁə leze kə də fεʁə tɔʁ a kεlkœ̃, si ty ʁəfyzə kapʁε twa sə swa lə delyʒə, si ty tə ʁɑ̃ʒə dy kote dy povʁə e də lɔpʁime sɑ̃ tə pʁɑ̃dʁə puʁ œ̃n- eʁo, si ty kʁwa kə lamuʁ ε la sələ fɔʁsə də pεʁsɥazjɔ̃, si ty kʁwa kə la pε ε pɔsiblə. alɔʁ la pε vjɛ̃dʁa !Syllabes Phonétique Un Poeme Pour La Paixsi=ty=kʁwa=kœ̃=su=ʁi=ʁə=ε=plys=ky=nə=aʁ=mə=si=ty=kʁwa=za=la=pɥi=sɑ̃=sə=dy=nə=mɛ̃=ɔ=fεʁ=tə=si=ty=kʁwa=kə=sə=ki=ʁa=sɑ̃=blə=lε=zɔ=mə=zε=plys=zɛ̃=pɔʁ=tɑ̃=kə=sə=ki=lε=di=vi=zə=si=ty=kʁwa=kε=tʁə=di=fe=ʁɑ̃=zε=ty=nə=ʁi=ʃε=sə=e=nɔ̃=pa=œ̃=dɑ̃=ʒe=si=ty=sε=ʁə=ɡaʁ=de=lo=tʁə=a=vεk=œ̃=bʁɛ̃=da=muʁ=sit=ty=sε=pʁe=fe=ʁe=lεs=pe=ʁɑ̃=sə=o=sup=sɔ̃=si=ty=εs=ti=mə=kə=sε=ta=twa=də=fε=ʁə=lə=pʁə=mje=pa=ply=to=ka=lo=tʁə=si=lə=ʁə=ɡaʁ=dœ̃=nɑ̃=fɑ̃=paʁ=vjɛ̃=ɑ̃=kɔ=ʁə=a=de=zaʁ=me=tɔ̃=kœʁ=si=ty=pø=tə=ʁe=ʒu=iʁ=də=la=ʒwa=də=tɔ̃=vwa=zɛ̃=si=lɛ̃=ʒys=ti=sə=ki=fʁa=pə=lε=zo=tʁə=tə=ʁe=vɔl=tə=o=tɑ̃=kə=sεl=lə=kə=ty=sy=bi=si=puʁ=twa=le=tʁɑ̃=ʒe=ε=tœ̃=fʁε=ʁə=ki=tε=pʁɔ=po=ze=si=ty=sε=zak=sεp=te=kœ̃=no=tʁə=tə=ʁɑ̃=də=sεʁ=vi=sə=si=ty=paʁ=ta=ʒə=tɔ̃=pɛ̃=e=kə=ty=sa=ʃə=zi=ʒwɛ̃=dʁə=œ̃=mɔʁ=so=də=tɔ̃=kœʁ=si=ty=kʁwa=kœ̃=paʁ=dɔ̃=va=plys=lwɛ̃=ky=nə=vɑ̃=ʒɑ̃=sə=si=ty=sε=ʃɑ̃=te=lə=bɔ=nœʁ=dε=zo=tʁə=ze=dɑ̃=se=lœʁ=a=le=ɡʁε=sə=si=ty=pø=ze=ku=te=lə=ma=lə=ʁø=ki=tə=fε=pεʁ=dʁə=tɔ̃=tɑ̃=ze=lɥi=ɡaʁ=de=lə=su=ʁi=ʁə=si=ty=sε=zak=sεp=te=la=kʁi=ti=kə=e=ɑ̃=fε=ʁə=tɔ̃=pʁɔ=fi=sɑ̃=la=ʁɑ̃=vwa=je=e=tə=de=fɑ̃=dʁə=si=ty=sε=za=kœjiʁ=e=a=dɔp=te=œ̃=na=vi=di=fe=ʁɑ̃=dy=tjɛ̃=si=ty=ʁə=fy=zə=də=ba=tʁə=ta=kul=pə=syʁ=la=pwa=tʁi=nə=dε=zo=tʁə=si=puʁ=twa=lo=tʁə=ε=da=bɔʁ=œ̃=fʁe=ʁə=si=la=kɔ=lε=ʁə=ε=puʁ=twa=y=nə=fε=blε=sə=nɔ̃=y=nə=pʁə=və=də=fɔʁ=sə=si=ty=pʁe=fε=ʁə=zε=tʁə=le=ze=kə=də=fε=ʁə=tɔʁ=a=kεl=kœ̃=si=ty=ʁə=fy=zə=ka=pʁε=twa=sə=swa=lə=de=ly=ʒə=si=ty=tə=ʁɑ̃=ʒə=dy=ko=te=dy=po=vʁə=e=də=lɔ=pʁi=me=sɑ̃=tə=pʁɑ̃=dʁə=puʁ=œ̃=ne=ʁo=si=ty=kʁwa=kə=la=muʁ=ε=la=sə=lə=fɔʁ=sə=də=pεʁ=sɥa=zjɔ̃=si=ty=kʁwa=kə=la=pε=ε=pɔ=si=blə=a=lɔʁ=la=pε=vjɛ̃=dʁa 466 Récompense Commentaires Sur La Poesie Poème PaixDu 03/06/2010 1618 L'écrit contient 333 mots qui sont répartis dans 1 strophes.

PuisiCinta Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam Futuhul Ghaib. 0 shares. Share 0 Tweet 0. Sholawat Syekh Abdul Qodir Al Jaelani dalam Kitab Basyairul Khoirot. 0 shares. Share 0 Tweet 0. 7 Keutamaan Allahumma sholli wasallim ala Sayyidina Muhammad. 0 shares. Share 0 Tweet 0. LIPUTAN. Liputan. Mempertanyakan Misi Perdamaian Jokowi.

JAKARTA - Dalam lembaran sejarah Islam, setiap abad kita akan menemukan tokoh besar yang mendapatkan status mujaddid. Ini sesuai dengan hadis Rasul yang menyatakan bahwa setiap 100 tahun, Allah akan mengirimkan pembaru di kalangan umat Islam Sunan Abu Daud, jilid II 424.Jika mujaddid Islam pada abad ke-11 M/5 H adalah Imam al-Ghazali dan mendapat julukan hujjatul Islam karena keberhasilannya menggabungkan syariat dan tarekat secara teoritis, mutiara sejarah abad ke-12 M/6 H diduduki oleh seorang ulama yang berhasil memadukan antara syariat dan sufisme secara praktis-aplikatif. Karena itu, ia mendapat julukan quthubul auliya' serta ghautsul a'dzam, orang suci terbesar dalam Islam. Dia adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Jika nama al-Ghazali dikenal dalam studi-studi tasawuf secara akademik melalui kitab-kitab teori sufinya, nama al-Jailani lebih membumi karena ajaran amaliahnya. Sehingga, dalam masyarakat Muslim, namanya sangat populer, dijadikan sarana wushuliyyah, serta selalu disebut dalam setiap acara-acara keagamaan, di samping manakib-nya yang juga banyak dibaca tentang riwayat hidup sang besar umat Islam Indonesia pernah mendengar nama tokoh ini. Demikian pula para pengkaji tasawuf di Barat dan Timur yang sangat menaruh hormat kepadanya karena keberhasilannya membumikan tasawuf bagi masyarakat Muslim hingga saat ini. Nama lengkapnya adalah Sayyid Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qadir ibn Abi Shalih Musa Zangi Dausat al-Jailani. Syekh Abdul Qadir dilahirkan di Desa Nif atau Naif, termasuk pada distrik Jailan disebut juga dengan Jilan, Kailan, Kilan, atau al-Jil, Kurdistan Selatan, terletak 150 kilometer sebelah timur laut Kota Baghdad, di selatan Laut Kaspia, Iran. Wilayah ini dahulunya masuk ke bagian wilayah Thabarishtan, sekarang sudah memisahkan diri, dan masuk menjadi suatu provinsi dari Republik Islam dilahirkan pada waktu fajar, Senin, 1 Ramadhan 470 H, bertepatan dengan tahun 1077 M dan wafat di Baghdad pada Sabtu, 11 Rabiuts-Tsani 561 H/1166 biografi dikenal sebagai manakib tokoh sufi terpopuler ini penuh dengan fiksi, tanpa mendasarkan pada fakta-fakta sejarah. Padahal, ulama ini merupakan tokoh sejarah yang cukup besar dalam wacana pemikiran Islam, terutama sejarah tasawuf. Sehingga, para ulama banyak mengungkapkan bahwa Syekh Abdul Qadir merupakan mujtahid abad Walter Braune dalam bukunya Die 'Futuh al-Ghaib' des Abdul Qodir Berlin & Leipzig, 1933, ia adalah wali yang paling terkenal di dunia Islam. Sedangkan, penulis Muslim Jerman, Mehmed Ali Aini Un Grand Saint del Islam Abd al-Kadir Guilani, Paris, 1967, menyebut al-Jailani sebagai orang suci terbesar di dunia lahir sebagai anak yatim di mana ayahnya telah wafat sewaktu beliau masih dalam kandungan enam bulan di tengah keluarga yang hidup sederhana dan saleh. Ayahnya, al-Imam Sayyid Abi Shalih Musa Zangi Dausat, adalah ulama fuqaha ternama, Mazhab Hambali, dan garis silsilahnya berujung pada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah ibunya adalah Ummul Khair Fathimah, putri Sayyid Abdullah Sauma'i, seorang sufi terkemuka waktu itu. Dari jalur ini, silsilahnya akan sampai pada Husain bin Ali bin Abi Thalib. Jika silsilah ini diteruskan, akan sampai kepada Nabi Ibrahim melalui kakek Nabi SAW, Abdul Muthalib. Ia termasuk keturunan Rasulullah dari jalur Siti Fatimah binti Muhammad SAW. Karena itu, ia diberi gelar pula dengan nama Syekh Abdul Qadir al-Jailani sudah tampak ketika dilahirkan. Konon, ketika mengandung, ibunya sudah berusia 60 tahun. Sebuah usia yang sangat rawan untuk melahirkan. Bahkan, ketika dilahirkan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, Syekh Abdul Qadir al-Jailani tidak mau menyusu sejak terbit fajar hingga kebesaran Syekh Abdul Qadir al-Jailani bukan semata-mata karena faktor nasab dan karamahnya. Ia termasuk pemuda yang cerdas, pendiam, berbudi pekerti luhur, jujur, dan berbakti kepada orang itu, kemasyhuran namanya karena kepandaiannya dalam menguasai berbagai ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama. Ia menguasai ilmu fikih dan ushul fikih. Kendati menguasasi Mazhab Hanafi, ia pernah menjadi mufti Mazhab Syafi'i di samping itu, ia juga dikenal sangat alim dan wara. Hal ini berkaitan dengan ajaran sufi yang dipelajarinya. Ia suka tirakat, melakukan riyadhah dan mujahadah melawan hawa penguasaannya dalam bidang ilmu fikih, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga dikenal sebagai peletak dasar ajaran tarekat Qadiriyah. Al-Jailani dikenal juga sebagai orang yang memberikan spirit keagamaan bagi banyak umat. Karena itu, banyak ulama yang menjuluki 'Muhyidin' penghidup agama di depan namanya.
SyekhAbdul Qadir Jaelani Sulthanul Auliya Sye kh Abdul Qadir Al-Jailani Rahimahullah, (bernama lengkap Muhyi al Din Abu Muhammad Abdul Qadir ibn Abi Shalih Al-Jailani ). Lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H / 1077 M Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab al Hambali. kota Baghdad sehingga di akhir

Jakarta - Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah seorang sufi masyhur yang memiliki segudang karomah. Ia juga bergelar Sulthonul Auliya atau raja dari seluruh para satu kisah karomahnya adalah tatkala ia bertarung melawan setan, iblis, dan hawa nafsu. Kisah ini diriwayatkan oleh Syekh Utsman as-Sirafani sebagaimana diceritakan oleh Sahara Ramadhani dan Shofia Trianing Indarti dalam buku Kisah Penyejuk Jiwa Syaikh Abdul Qodir Utsman as-Sirafani menceritakan bahwa ia pernah mendengar Syekh Abdul Qodir Jaelani yang mengatakan pernah bermukim sendirian di kawasan gersang. Setiap hari dan setiap malam setan-setan mendatanginya dengan berbaris dalam wujud manusia setan tersebut membawa berbagai macam senjata serta memikul berbagai benda yang berbunyi sangat keras. Mereka terlibat perkelahian dengan Syekh Abdul Qodir Jaelani dan melemparinya dengan bola kejadian seperti itu, Syekh Abdul Qodir Jaelani justru merasakan ketentraman dalam hatinya yang sulit terucapkan dengan Abdul Qodir Jaelani mendengar suara hatinya yang berkata, "Berdirilah dan serang mereka wahai Abdul Qodir Jaelani, karena Kami selalu siap menambah kekuatanmu, dan Kami akan datang dengan pasukan yang tidak mungkin terkalahkan oleh mereka."Kemudian, ia melemparkan satu serangan kepada para setan. Sontak setan-setan itu berlari tunggang-langgang dan pergi itu, ada sesosok setan yang mendatanginya dari tengah para setan yang berlari menjauh darinya. Setan tersebut kemudian berkata, "Pergilah dari sini atau aku akan melakukan begini dan begitu kepadamu."Setan tersebut memperingatkan Syekh Abdul Qodir Jaelani terkait akibat yang akan diterimanya jika tidak meninggalkan wilayah tersebut. Kemudian, Syekh Abdul Qodir Jaelani menamparnya dengan tangan dan membuat setan itu berlari menjauhinya."Tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung," ucap Syekh Abdul Qodir Jaelani. Ia juga melihat setan itu diterkam oleh api dan terbakar waktu yang lain, Syekh Abdul Qodir Jaelani pernah didatangi oleh sosok yang wujudnya menyeramkan, bau badannya menjijikkan dan tersebut mengatakan, "Aku adalah iblis. Aku datang kepadamu dengan maksud untuk menjadi budakmu, karena kamu telah berhasil menggagalkan segala upayaku dan mengalahkan pengikutku."Syekh Abdul Qodir Jaelani lantas meminta iblis tersebut pergi. Ia mengatakan bahwa sama sekali tak percaya pada iblis ada sebuah tangan turun dari sisi iblis dan memukul tengkorak kepalanya dengan sangat keras. Hal ini membuat iblis terjungkal dan melesat ke dalam tanah. Dia pun menghilang tanpa itu kembali mendatangi Syekh Abdul Qodir Jaelani untuk yang kedua kalinya dengan membawa anak panah api di tangannya dan hendak menyerangnya. Namun, tiba-tiba dengan cepat ada seseorang memakai jubah penutup kepala berlari ke arah Syekh Abdul Qodir Jaelani dengan menunggang kuda berwarna tangkas orang berjubah itu melemparkan pedang kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani. Melihat hal itu, iblis lari terbirit-birit meninggalkan Syekh Abdul Qodir suatu ketika, Syekh Abdul Qodir Jaelani kembali bertemu dengan iblis itu untuk yang ketiga kalinya. Ia melihat iblis sedang duduk dengan jarak yang agak jauh darinya dengan berlinangan air mata dan sekujur tubuhnya dipenuhi itu berkata, "Aku sungguh telah putus asa menghadapi orang sepertimu, wahai Abdul Qodir Jaelani."Syekh Abdul Qodir Jaelani lantas menjawab, "Enyahlah kau dari sini, sang terkutuk! Karena aku tidak akan pernah berhenti membentengi diriku sendiri dengan perlindungan Allah untuk melawanmu."Mendengar hal itu iblis lalu berkata, "Apa yang telah kau ucapkan itu lebih menyakitkan bagiku ketimbang jepitan besi neraka." Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] kri/rah

ASRSYEKH ABDUL QODIR JAELANI Bismillahirrohmanirrohim INNA QUWATIN FAQOWWINI BIJAHIN WA SULTHONIN WAMULKIN TARODAFAT 1000X Silahkan Amalkan Yang Ikhlas Semoga Bermanfaat Dunia & Akhirat.
KataKata, Kata-kata Mutiara,Kata Kata-kata Bijak,Kata kata cinta, Kata-kata Motivasi, Kata kata menyentuh hati, Kata kata islami,Narasi,ilmu tasawuf, Amalka iSLey.
  • m8meq33rgd.pages.dev/250
  • m8meq33rgd.pages.dev/391
  • m8meq33rgd.pages.dev/482
  • m8meq33rgd.pages.dev/49
  • m8meq33rgd.pages.dev/56
  • m8meq33rgd.pages.dev/114
  • m8meq33rgd.pages.dev/284
  • m8meq33rgd.pages.dev/141
  • puisi cinta syekh abdul qodir jaelani